LidiNews.com - Timbulnya keresahan ditengah-tengah masyarakat akibat dari Virus Corona yang masuk dan berpotensi mewabah di Indonesia. Kendati pemerintah sudah memberikan himbauan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah penting untuk menangkal virus corona, namun tidak mengurangi tingkat keresahan tersebut.
Keberadaan dan peredaran masker merupakan salah satu masalahnya. Masker dapat dikatakan sebagai barang yang langka dan kalaupun ada dapat di beli dengan harga mahal. Dalam percakapan yang beredar bahwa masker saat ini masuk dalam bisnis mahal dan gelap. Diduga kuat ada oknum dan kelompok yang sengaja memainkan peran menimbun dan memasarkan masker dengan harga yang sangat mahal tidak seperti harga biasanya walaupun Eric Tohir (Menteri BUMN RI) sudah menyampaikan harga satuan masker diangka Rp. 2.000,-.
Disamping itu, Kepolisian RI sudah melakukan langkah-langkah mengantisipasi bahkan melakukan penindakan terhadap pihak-pihak yang memainkan peran gelap ini di lapangan.
Dalam keterangan persnya, Andi Junianto Barus Ketua Umum Gerakan Persatuan Persaudaraan Pemuda Indonesia (GPPPI) menerangkan agar pecegahan dan penindakan itu tidak diwilayah pedagang kecil atau diwilayah hilir.
"Permainan bisnis gelap ini perlu disudahi.Menyudahi permainan mafia masker ini bukan di mulai dari wilayah hilir tetapi hulunya. Kami menduga ada okum-oknum yang sengaja memainkan ini, baik dari pabriknya, distributornya bahkan oknum yang berkepentingan untuk ekspor masker. Ungkap Andi.
Selain itu, Andi J Barus meminta agar pemerintah terutama pihak kepolisian segara mengatasi masalah masker dari hulu sebagai komitmen menyelamatkan masyarakat dari bahaya bisnis gelap masker diberbagai daerah.
"Kita meminta agar pemerintah dan kepolisian dengan cepat tanggap menghentikan bisnis gelap masker ini, dan segera mengendalikan harga sebagaimana yang sudah ditetapkan. Usut, tangkap dan penjarakan oknum-oknum yang terbukti menciptakan pasar gelap dan meresahkan. Bila perlu pemerintah segera menyusun regulasi untuk membatasi ekspor demi stabilitas harga kebutuhan dalam negeri dan membentuk tim pemberantasan mafia masker bersama Kepolisian dan TNI dimulai pengawasan dari pabrik, distributor sampai peredaran dimasyarakat." tutupnya.
Kontributor : AB
