terkini

Iklan Film

Opini-Bangun Persatuan Nasional Lawan Bencana Covid-19

Lidinews
Rabu, 4/08/2020 06:16:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:45:49Z
Lidinews.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) tengah menjadi perhatian serius seluruh negara. Wabah global yang sudah menelan ratusan ribu korban jiwa di seluruh dunia ini menyebabkan seluruh aktivitas manusia menjadi terhambat dan tentu akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Covid-19 telah menyebar hingga ke 248 negara, termasuk Indonesia. Menurut laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga 7 April 2020 jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 bertambah menjadi 2.738 orang diantaranya 221 orang meninggal dan 204 sembuh.  

Dengan meningkatnya jumlah pasien postif setiap hari maka pemerintah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini bertujuan agar mengurangi aktivitas yang melibatkan banyak orang agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Lalu muncul istilah stay at home, work from home (WFH), social dan physical distancing dan anjuran lain yang pada intinya agar setiap orang menjalankan aktivitas masing-masing dengan tetap menjaga jarak dengan yang lainnya.

Bagi para pekerja kantoran, himbauan ini mungkin saja dianggap hal biasa. Dengan beraktivitas dari rumah, waktu yang tersisa dapat dihabiskan bersama keluarga. Tanpa bekerja pun masih ada tabungan yang dapat digunakan untuk biaya kehidupan setiap hari. Namun bagi para Petani, Buruh, Nelayan dan pekerja asongan lainnya, ini merupakan suatu malapetaka yang mengancam ketahanan hidup dan ekonomi keluarga. Buruh akan kehilangan pekerjaannya untuk sementara waktu akibat ditutupnya beberapa perusahaan tempat mereka bekerja, Petani akan kesulitan pasar untuk menjual hasil pertaniannya karena aktivitas pasar yang semakin sepi, Nelayan pun akan kekurangan pendapatan karena pelanggan yang semakin menjauh.  

Jangan heran jika Petani, Buruh dan Nelayan akan tetap beraktivitas walaupun mereka sadar sementara bertaruh nyawa. Mereka bukan tidak takut pada Covid-19 yang sangat berbahaya dan mematikan ini tetapi mereka juga tidak mungkin bertahan hidup jika tidak mendapatkan makanan. Berbagai upaya akan dilakukan bukan untuk menabung atau mengumpulkan harta tetapi mereka bekerja agar dapat sepiring makanan untuk sehari.  

Dalam situasi seperti ini kehadiran negara (pemerintah) sangat dibutuhkan. Petani, Buruh dan Nelayan akan bergantung pada kehadiran pemerintah untuk membantu agar mereka terlepas dari ancaman Covid-19 dan juga bahaya kelaparan. Pemerintah wajib memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. 

Selain itu, peran sesama juga sangat diperlukan untuk melihat nasib mereka sebagai nasib bersama. Apapun Suku, Agama, Ras dan bangsanya dalam menghadapi bencana Covid-19 ini, hanya solidaritas dan persatuan nasional yang akan mengantarkan bangsa ini pada keberhasilan kolektif melawan bencana virus Corona (Covid-19).


Penulis: Isto Haukilo (Kader GMNI Nusa Tenggara Timur)               
Laporan : Bung Gie
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Opini-Bangun Persatuan Nasional Lawan Bencana Covid-19

Iklan

Pasang Iklan Di Sini Close x Kode Iklan Di Sini Broo