Makassar, Sulsel, Lidinews.com - Rabu, 8 April 2020. Covid-19 yang menjadi wabah/virus yang melanda dunia saat ini memberikan efek yang luar biasa kejamnya dibanding wabah lain.
Selain kesehatan, ekonomi dan ketahanan pangan, ternyata virus ini mampu mensugesti psikologi masyarakat dunia lebih khusus warga negara indonesia.
Berkaca pada realitas dampak virus Corona beberapa pekan terakhir, ada sejumlah fakta bahwasannya virus ini memberikan efek negatif pada tataran relasi sosial bermasyarakat.
Hal ini nampak jelas dari aksi penolakan di beberapa wilayah terhadap kehadiran sesama.
Seyogyanya, warga tidak perlu melakukan hal demikian.
Pemerintah pusat pun daerah sedang berusaha menanggulangi penyebaran rantai virus. Secara kesehatan, pemerintah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada, baik dari segi finansial maupun alat kelengkapan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus ini.
Apa penyebab sesungguhnya sehingga penolakan sosial dari masyarakat terjadi? Hemat penulis bahwasannya penolakan sosial (kehadiran warga dari luar daerah contohnya) salah satunya disebabkan oleh kurangnya edukasi tentang Covid - 19 baik dari pemerintah maupun dari pihak yang mumpuni dalam bidangnya.
Alhasil, karena minimnya knowledge tentang virus ini muncullah ketakutan tanpa ampun dari masyarakat.
Pada akhirnya, ketakutan dan kekewatiran masyarakat berdampak pada sesama. Semisal, warga masyarakat yang mudik ke kampung ditolak kehadirannya karena takut akan penyebaran virus. Semuanya benar, akan tetapi jika pemahaman tentang virus corona dari masyarakat ckup mumpuni maka prihal itu tidak akan terjadi.
Apa solusi untuk mereduksi semua kejadian itu? Analisis penulis cukup sederhana.
Pertama pemerintah daerah melalui instansi dan pihak terkait sejatinya masif melakukan sosialisasi tentang wabah ini. Dengan alasan substansif bahwa tidak semua masyarakat mengerti dan paham betul tentang virus ini.
Percaya pada informasi yang simpang siur akan berbahaya bagi psikologi bermasyarakat.
Kedua, melihat dan mengamati kejadian seperti itu, pemerintah daerah segera menanggulangi solusi alternatif, mengapa masyarakat mudik dan apa yang harus dilakukan jika warga masyarakat paksakan diri untuk mudik? Harus tolak kehadiraannya? Keliru. Solusi yang memperkecil peluang masalah adalah cara paling bijak.
Melawan corona, bukan menolak sesama. Itu hal paling penting, sama sama menjaga tanpa mengucilkan yang lain.
Yang lain adalah kamu yang lain yang ingin hidup pula. Jika kamu ingin hidup, sesamamu pasti ingin hidup. Edukasi Corona, taktik menyelamatkan ketakutan masyarakat yang berlebihan.
Penulis: Tarsius Derson Wesa (Wakil Ketua Bidang Kajian Ilmiah DPC GmnI Makassar)
Laporan: Bung Gie
