Lidinews.com, Sultra,Baubau - Mulai Beberapa hari yang lalu pemerintah Kota Baubau telah menyalurkan bantuan sembako dari APBD kota Baubau bagi masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.
Paket sembako ini berupa beras 36 kilo, telur 1 rak, dan minyak 2 liter senilai Rp 500 ribu per orang yang dialokasikan dari APBD Kota Baubau itu.
Ramadan ketua GMNI Baubau menilai pendataan penerima bantuan tersebut terkesan Amburadul, bagaimana tidak bahkan nama orang yang yang sudah meninggal, yang mampu, dan penerima PKH masi terdata sedangkan orang miskin yang seharusnya dapat bantuan tidak terdata, ini dari hasil penelusuran kami, ucap Ramadan sekaligus putra daerah Kota Baubau ini.
Ramadan berharap, agar Walikota Baubau mengevaluasi kinerja, Dinas Sosial sebagai teknis pelaksananya dan pihak kelurahan se - Kota Baubau agar bantuan tersebut tepat sasaran.
Ia juga berharap agar setiap data bantuan harus ditempelkan di papan pengumuman masing-masing kelurahan dalam menjamin birokrasi yang bersifat transparansi.
Dan juga penting kami ingatkan kepada Pemkot Baubau, bahwa pendataan yang amburadul ini akan menimbulkan kecemburuan sosial sehingga rentan terjadi konflik sosial dimasyarakat, makanya harus hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan bersama, tutup Ramadan dalam warta Lidinews.com.
Laporan : RMD
