Oleh: Ayoeb Taufani Zaman. MA KHOMSANI NUR LUMAJANG.
LidiNews.com - Perayaan Idul Fitri Tahun Ini merupakan pengalaman baru bagi saya. Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020 dirayakan secara berbeda lantaran di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu dikarenakan, saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Ritual Lebaran tanpa jabat tangan, rasanya hambar. Sebagian masyarakat bahkan sulit membayangkan merayakan hari Kemenangan dengan cara berbeda dari biasanya.
Namun, pandemi virus Corona atau Covid-19 terpaksa mengubah semuanya. Hal yang sulit untuk dibayangkan tersebut tidak disangka terjadi. Momen berkumpul dengan keluarga yang biasanya rutin setiap Lebaran, kini hanya bisa dilakukan lewat Video Call.
Alhamdulillah saya tetap bisa saling memaafkan dengan kakak saya lewat Video Call, dikarenakan Kakak saya yang bertempat tinggal di Mojokerto, tidak bisa mudik ke Lumajang.
Seperti biasa setelah dengan keluarga, Saya sempatkan Silaturrohmi ke rumah Gus Muh Putra KH. BARIZY, dan Gus Kafi, Putra KH ANAS MACHFUDH, walaupun tanpa berjabat tangan ,menjaga jarak, dan harus memakai Masker.
Malam harinya saya lanjutkan Silaturrahmi dengan teman-teman kuliah. Awalnya kami mengagendakan Halal Bihalal, tetapi karena Kondisi belum memungkinkan maka Silaturrahmi hanya bisa lewat Aplikasi Zoom.
Hikmahnya dari Silaturrahmi Lebaran ditengah pandemi Covid-19 adalah kita masih dapat saling memaafkan, walaupun tidak secara langsung hanya dengan memanfaatkan kemudahan Teknologi HP, selain itu yang wajib kita syukuri adalah kita bisa tetap saling menjaga kesehatan dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk membiasakan cuci Tangan, menjaga jarak dan selalu memakai Masker ketika berkunjung.
Semoga obat dari virus Corona ini bisa segera ditemukan, sehingga wabah ini segera berakhir. Amin.
