terkini

Iklan Podcast

Pendidikan Adalah Kutukan Kapitalisme

Lidinews
Minggu, 5/10/2020 12:16:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:45:00Z


Oleh : Bung Akar


    “Biarkan manusia yang mendidik pendidikan bukan pendidikan yang mendidik manusia”

Sulsel,Makassar,Lidinews.com-Minggu, 10 Mei 2020. Bicara pendidikan di Negara ini, kita mesti merekontruksi kembali sejarah, dimana pendidikan ada dan berkembang di bangsa ini tidak bisa terlepas dari kolonialisme Belanda.

Kita kupas dulu sedikit alasan Belanda datang ke bumi Nusantara. Kehadiran Negara  Belanda kebumi Nusantara  atas dasar melihat kesuksesan 3 negara sebelum Belanda masuk di Indonesia yaitu; Portugis, Sepanyol, dan Inggris. 

Ketiga Negara ini yang pertama kali masuk mengambil kekayaan alam di  bumi Nusantara pada saat itu, membuat Belanda datang untuk menjajah Indonesia. Dan putusnya kerjasama Ingris dangan Portugis membuat Belanda krisis moneter, kenapa Belanda mendapatkan imbas putusnya kerjasama antara Inggris dengan Portugis? jawabanya cukup simple bahwa Negara Belanda pada saat itu juga kerjasama dengan  Portugis dalam sektor ekonomi. Imbas dari putusnya kerja sama kedua Negara ini membuat Belanda tidak lagi mendapatkan rempah-rempah di Portugis. Akirnya Belanda dilandai dengan krisis moneter.

Belanda dilanda krisis, di situlah keputusan Belanda untuk mencari sendiri rempah-rempah, sehinga Belanda mengambil keputusan untuk datang ke-Indonesia. Kehadiran Belanda kebumi Nusantara pada tahun  1596  yang di pimpin oleh Cornelis Dehoutman dan Pieter Keyzer, mereka tiba di daratan Jawa tepatnya di pelabuan Banten. Daerah  pelabuan Banten pada saat itu adalah pusat perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Di situ tempat masuknya rempah-rempah di berbagai daerah di Indonesia  kala itu. Kehadiran  Belanda pada tahun 1596 adalah awal dari kolonialisme Belanda di bumi Nusantara. 

Brugmans meyatakan  bahwa ”pendidikan di Indonesia di tentukan oleh pertimbangan Ekonomi dan politik Belanda di Indonesia”. Sudah jelas bahwa kehadiran Belanda bagaian dari sejarah awal Indonesia mengenal pendidikan, apa relevansi dengan perkembangan pendidikan  hari ini dengan sejarah peradaban pendidikan yang di hadirkan kolonialisme Belanda? 

Pada masa kolonialisme Belanda pendidikan di buat berjenjang, tidak  berlaku untuk semua kalangan, dan berdasarkan tingkat kelas. Pendidikan  lebih di utamakan untuk anak-anak Belanda, sedangkan untuk anak-anak Indonesia di buat lebi rendah. Kalah itu, pendidikan untuk peribumi  berfungsi untuk meyediakan tenaga kerja murah yang di butukan oleh penguasa.

Sampai  siasat yang di buat oleh Belanda adalah atas dasar kepentingan ekonomi politik Belanda, untuk menutupi krisis yang melandai negaranya apa lagi Belanda pada tahun 1830-1839, Belanda sedang perang dengan Belgia. Pendidikan di Indonesia pada saat itu masih mengunakan metode pendidikan yang di terapkan Belanda, di mana  sistem pendidikan di Indonesia di peruntukan untuk orang-orang yang mampuh.  Sedangkan  bagi mereka yang tidak memiliki uang di jadikan pekerja kelas buru kasar. 

Di sinilah letak diskriminasi yang paling besar di buat oleh sistem pemerintah Indonesia. Tida ada tawaran solusi yang kongkrit yang di lahirkan oleh Negara untuk mencegah pembagian kelas ini, karna Negara juga adalah bagaian dari produk kapitalisme  gelobal. Sistem kolonialisme era sekarang tidak lagi mengunakan perang fisik melainkan mengunakan perang ideologi dalam bentuk konsep. Konsep kapitalisme gelobal merobek moralitas kemanusian dan kultur kebudayaan Indonesia.

Kapitalisme masuk melalui tiga kutup ideologi yaitu; Agama, Pendidikan, dan Negara. Ketiga kutup ideologi ini bersamaan membunuh manusia. 

Pertama, dari sisi Agama, banyak aliran-aliran Agama yang mengajarkan ajaran yang radikal dan tida bermoral, seperti Agama terlibat dalam politik peraktis.

Kedua, melalui Pendidikan adanya pembagian kelas-kelas tertentu di dalamnya seperti orang kaya dan orang miskin. Orang kaya mampuh untuk melanjuti sekolah karna kemampuan ekonominya, sedangkan orang miskin yang tidak memiliki uang/kemampuan ekonominya tidak memadai di jadikan pekerja kelas buru kasar. 

Ketiga, Negara juga hari ini, seperti yang kita ketahui bahwa aparat Negara, penjabatan politik punya misi yang besar untuk membunuh rakyat kecil melalui sistem pemerintahan dengan cara memeras pajak tanah dari rakyat akar rumput seperti Tani, Nelayan dan Kaum Peroletariat. 

Mengambil tanah rakyat dan ekspolitasi kekayaan alam, lalu di gadaikan dengan infestor asing. Contoh di Negara ini Freeport, Hutan Lindung di Kalimatan di transformasi menjadi lahan sawit. Itu semua adalah konspirasi dari ketiga ideologi ini, mereka mampuh merobek moralitas manusia dan kultur kebudayaan asli Indonesia. 

Sistem cara penerapan dalam 3 ideologi yaitu ;  Agama, Pendidikan dan Negara tidak di sesuaikan dengan budaya Nusantara sehingga muncul kontradiksi sosial yang berkepanjangan. 

Disini, penulis sedikit menawarkan solusi untuk meretas keburukan ke-3 ideologi ini yaitu ; 

1. Tegakan pendidikan gratis dan hapus ujian nasional dan ujian skripsi,

 2. Menangkan Pancasila sebagai kekuatan Negara  dan,

 3. Menolak negosiasi dengan oligarki karna Negara ini harga mati dan tidak bisa dinegosiasi. 


“Hidup bukan bergengsi dan berdasi tapi hidup harus berfungsi dan berguna”

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pendidikan Adalah Kutukan Kapitalisme

Iklan