Ijazah wisudawan STKIP Sinar Pancasila Betun tahun angkatan 2017,ditahan pihak Yayasan karna ada beberapa pembayaran yang belum dilunasi mahasiswa.
Malaka, NTT, LidiNews.com - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) Sinar Pancasila Betun, Kabupaten Malaka, Yayasan Marlilu, pada bulan maret pekan lalu, tepatnya hari sabtu (14/03/2020), mewisudakan 30 sarjana untuk Rai Malaka, yang terdiri dari 4 program studi yaitu : Bahasa Indonesia, Sejarah, PGSD, dan Geografi.
Sempat dipantau oleh media, pada saat penyerahan ijazah kepada beberapa wisudawan tahun angkatan 2017, STKIP Sinar Pancasila Betun, sabtu (20/06/2020), terjadi kekeliruan antara beberapa wisudawan dengan pihak yayasan karena ijazah wisudawan ditahan oleh pihak yayasan.
Ketua yayasan Marlilu, Maria Gaudensiana Bria, kepada media LidiNews menyampaikan, kronologis soal ijazah wisudawan STKIP yang ditahan oleh pihak yayasan.
Maria mengatakan ketika pihaknya cek soal keuangan, ada beberapa wisudawan tersebut masih memiliki tunggakan yang belum dilunasi. Sehingga terjadilah kesalahpahaman dari wisudawan yang mengaku lunas.
"makanya saya minta mereka datang untuk membawa kwitansi untuk di cek. dan setelah di cek masih ada tunggakan, dan ada beberapa lainya yang belum melunasi," jelasnya.
Menurutnya jika Mahasiswa hendak mengambil ijazahnya harus melunasi tunggakan pembayaran smesterannya.
" yaaa . . . kasih lunas dulu baru kita serahkan ijazahnya. dan nanti uangnya diserahkan ke saya, terus saya bawa ke Undana, karena yang berhubungan dengan Undana itu bukan perorangan, tetapi yayasan sesuai perjanjian kemarin,"ketusnya.
Harapan Ketua Yayasan Marlilu, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) Sinar Pancasila Betun, Kabupaten Malaka, supaya kedepannya cepat maju dan dapat berkembang di Kabupaten Malaka, sesuai target yang diharapkan.
Reporter : Febry Tahu
