Sulsel, Makassar, LidiNews.com - Diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Manggarai Barat Makassar dengan tema ”Dampak Covid 19 di Kabupaten Manggarai Barat”, Senin (22/6/2020) menyimpulkan beberapa poin penting. Terutama dalam sektor pertanian.
Pada kesempatan diskusi Virtual, kadis Pertanian kabupaten Manggarai Barat, Anggalinus Apul menyampaikan beberapa poin dampak Covid 19 pada sektor pertanian. Salah satunya adalah covid 19 memberikan dampak negativ bagi petani sayur di tiga kecamatan dan tersebar di sembilan desa.
“Covid 19 membrikan efek negatif bagi petani sayur. Mereka mengalami kerugian selama pandemi karena sayur sayuran mereka tidak terlaku jual gegara Covid 19. Dan jumlah petani yang sudah didata yaitu sebesar 329 KK yang tersebar di 3 kecdamatan dan 9 desa,” tutur Kadis Pertanian.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, Dinas Pertanian sudah mendata petani sayur yang mengalami kerugian dan telah diserahkan kepada Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Manggarai Barat dan selanjutnya ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang ada.
Selain itu, untuk menangani persoalan ketahanan pangan dan permasalahan pertanian selama pandemi ini, dinas pertanian mengharapkan agar para petani giat menanam tanaman palawija sebagai komoditi jangka pendek. Dan sekiranya bisa menanggulangi dampak Covidn 19 terhadap sektor pertanian.
Kadis pertanian menambahkan bahwa, dinas pertanian sementara melakukan sosialisasi prihal pertanian Holtikultura. Dan terus melakukan sosialisasi agar menanam palwija sebagai solusi menganggulangi dampak covid 19.
“Stock pangan Kabupaten manggarai barat masih aman. Dan untuk sementara kabupaten manggarai Barat belum mengalami permasalahan di bidang pangan,” tambah Angglinus Apul.
Dan harapannya masyarakat tetap bersinergi dalam mencegah dan menanggulangi dampak covid19 dengan melakukan aktivitas pertanian yang produktif selama pandemi berlangsung. Dan tetap mengikuti protokoler pemerintah demi kemaslahatan bersama.
Reporter : Gunawan
