Kutai Timur - LidiNews.com |Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kukar (PC PMII Kutai Kartanegara), Sukiman menyebut aparat Kepolisian Pamekasan Madura telah menciderai demokrasi yang baik sebagaimana menyampaikan pendapat dimuka umum, namun kenyataannya hal tersebut justru menimpa terhadap salahsatu masa demonstrasi yang juga sebagai kader PMII Pamekasan, Madura. "Pihak Kepolisian Pamekasan harus bertanggung jawab atas insiden tersebut dan memberhentikan aksi brutal oleh pelaku aparat Kepolisian yang telah melukai kader PMII karena jika tolelir maka kemungkinam akan terjadi lagi kekerasan terhadap mahasiswa pada aksi-aksi kedepannya,"tegasnya pada Jumat (26/6/2020), Kalimantan Timur.
Dia menambahkan saat ini PMII Kukar sedang menunggu intruksi PB (Pengurus Besar) PMII jikalaupun tidak ada intruksi maka kami akan tetap adakan aksi solidaritas apabila pelaku represifitas belum ditindak. "Harus diberhentikan dari Kepolisian si pelaku itu sebab telah menciderai proses demokrasi, ini sebagai contoh buat aparat Kepolisian yang lain agar tidak main pukul terhadap demonstran,"tutur Sukiman.
Hal tersebut selaras juga ditegaskan kembali oleh Ketua II Bidang Eksternal, Bahroni menerangkan ini negara demokrasi maka kebebasan berpendapat didepan muka umum dipersilahkan, aparat kepolisian iti tugasnya menertibkan bukan memukul dan main hakim sendiri. "Negara telah menjamin kebebasan berekspresi dan aparat sebagai penegak hukum jangan sampai melukai demokrasi, sejatinya Kepolisian hadir untuk melindungi, mengayomi & melayani masyarakat termasuk mahasiswa bukan sebaliknya memukul mundur gerakan dengan cara yang tidak etis,"pungkasnya diakhir.
