SUMENEP, LidiNews.com |Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk santri baru kelas VII MTs Afifiyah dan kelas X SMA Afifiyah, yang beralamat di Jl. Masjid Sabilul Huda Dusun Maronggi Laok, Desa Pragaan Laok, Kec. Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Disuguhkan pemahaman tentang Keaswajaan.
Dalam hal ini, serasehan penguatan mental keaswajaan di Lembaga Sekolah Islam Afifiyah ini, diisi olek ketua PAC Pergunu (Pimpinan Anak Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Pragaan.
Ketua PAC Pergunu Pragaan Ust. Rahmatullah, S.Pd.I, di kegiatan MPLS SMA Afifiyah Pragaan Laok ini menyampaikan, bahwa pendidikan Aswaja memiliki kontribusi yang cukup besar dalam upaya menangkal bahkan meng-counter paham islam radikal.
"Aswaja itu 'jalan tengah' (akomodatif), sementara radikalisme sering disebut sebagai islam kanan yang cenderung kaku (tidak akomodatif)," jelasnya.
Menurutnya, Islam sebagai agama yang memuat ajaran-ajaran untuk menjadi pegangan hidup manusia termaktub dalam al-Qur’an dan al-Hadis atau Sunnah Rasul.
Di jaman yang makin global, Rahmatullah menyarankan kepada para santri dan peserta didik di lembaga Afifiyah, untuk mengetahui seperti apa itu penerapan keaswajaan, maka Ketua Pergunu ini menyarankan agar mengikuti atau meniru pada prilaku, sikap dan kebiasaan kiai.
"Kalau mau lihat apa itu Aswaja, ya lihat saja kiai kita di pesantren. Jadi, kalau santri mau mengamalkan Aswaja, maka tirulah Kiai," ucapnya, Minggu 25 Juli 2020.
Bahkan menurut Rahmatullah, Santri harus terus berpegang teguh pada karakter dasar, yakni, santri menjadi pribadi yang fokus menuntut ilmu.
"sami'na wa atho'na dengan kiai, dan ramah dengan perubahan zaman," pesannya pada peserta MPLS.
Fifi Sofiati Afifiyah, selaku kepala sekolah mengatakan bahwa tujuan diberikannya materi ke Aswajaan untuk menguatkan aqidah aswaja an-nahdliyah di kalangan santri. "agar kelak mereka menjadi orang yang profesional di bidangnya dan memiliki dasar keagamaan yang kuat," tuturnya.
Perlu di ketahui sebelum kegiatan dimulai, santri diberi materi mengenai sosialisasi pencegahan covid-19 dr pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pragaan.
Reporter: Imam Rasyidi
Dalam hal ini, serasehan penguatan mental keaswajaan di Lembaga Sekolah Islam Afifiyah ini, diisi olek ketua PAC Pergunu (Pimpinan Anak Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Pragaan.
Ketua PAC Pergunu Pragaan Ust. Rahmatullah, S.Pd.I, di kegiatan MPLS SMA Afifiyah Pragaan Laok ini menyampaikan, bahwa pendidikan Aswaja memiliki kontribusi yang cukup besar dalam upaya menangkal bahkan meng-counter paham islam radikal.
"Aswaja itu 'jalan tengah' (akomodatif), sementara radikalisme sering disebut sebagai islam kanan yang cenderung kaku (tidak akomodatif)," jelasnya.
Menurutnya, Islam sebagai agama yang memuat ajaran-ajaran untuk menjadi pegangan hidup manusia termaktub dalam al-Qur’an dan al-Hadis atau Sunnah Rasul.
Di jaman yang makin global, Rahmatullah menyarankan kepada para santri dan peserta didik di lembaga Afifiyah, untuk mengetahui seperti apa itu penerapan keaswajaan, maka Ketua Pergunu ini menyarankan agar mengikuti atau meniru pada prilaku, sikap dan kebiasaan kiai.
"Kalau mau lihat apa itu Aswaja, ya lihat saja kiai kita di pesantren. Jadi, kalau santri mau mengamalkan Aswaja, maka tirulah Kiai," ucapnya, Minggu 25 Juli 2020.
Bahkan menurut Rahmatullah, Santri harus terus berpegang teguh pada karakter dasar, yakni, santri menjadi pribadi yang fokus menuntut ilmu.
"sami'na wa atho'na dengan kiai, dan ramah dengan perubahan zaman," pesannya pada peserta MPLS.
Fifi Sofiati Afifiyah, selaku kepala sekolah mengatakan bahwa tujuan diberikannya materi ke Aswajaan untuk menguatkan aqidah aswaja an-nahdliyah di kalangan santri. "agar kelak mereka menjadi orang yang profesional di bidangnya dan memiliki dasar keagamaan yang kuat," tuturnya.
Perlu di ketahui sebelum kegiatan dimulai, santri diberi materi mengenai sosialisasi pencegahan covid-19 dr pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pragaan.
Reporter: Imam Rasyidi