DPP GMNI Dorong Mahasiswa Dirikan Organisasi Pengawal Ideologi Pancasila di Kampus
Ketua Umum DPP GMNI: Pancasila Sebagai Penunjuk Arah untuk Pemuda
Pancasila merupakan sebuah dasar bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu pancasila juga berfungsi sebagai sebuah konsensus yang mempersatukan Bangsa Indonesia. Landasan ini penting untuk terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Masa pandemi seharusnya bisa medorong masyarakat khususnya pemuda untuk lebih banyak mengimplementasikan Pancasila dalam menghadapi pandemi.
“Pancasila bisa manjadi arah untuk pemuda khususnya mahasiswa untuk melakukan agenda kolaboratif dan solutif di tengah masa Pandemi COVID-19. Syaratnya kita harus memahami dan menerima nilai dalam Pancasila, lalu bisa mengimplementasikan dalam kehidupan,” ungkap Imanuel Cahyadi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP-GMNI) dalam kegiatan webinar “Leaders' Speech Nasionalism” yang diadakan oleh IPB University (12/8).
Webinar yang bertajuk “Leaders' Speech Nasionalism” ini digelar oleh Ormawa Pengawal Ideologi Bangsa (PIB) IPB Universty yang berkerjasama dengan Asrama Kepemimpinan dan Kader Penjuang Pertanian (AKKPP) IPB University. Selain Imanuel hadir sebagai pemateri adalah Prof Drs. K.H. Yudian, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP-RI).
Imanuel menjelaskan bahwa DPP GMNI dan organisasi yang tergabung dalam Cipayung berusaha mendorong penguatan Pancasila di seluruh kampus di Indonesia. Menurutnya Mahasiswa harus menjadi pioner dalam membumikan Pancasila. Peranya dalam mensosialisasikan pancasila ke masyarakat secara luas harus diperkuat. Hal ini harus dimulai dari penguatan ideologi Pancasila di dalam kampus.
“Saat ini belum banyak organisasi mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa (PIB) di kampus-kampus. Setelah didalami kendalanya adalah masala birokratis. Kami berusaha untuk terus mendorong agar pendirian ini bisa dipercepat dengan membuat narasi bersama. Harapanya PIB bisa menjadi mercusuar pancasila untuk berkembang di kampus –kampus” tambah Imanuel Cahyadi.
Lebih lanjut Cahyadi menjelaskan pentingnya mahasiswa memahami Pancasila. Menurutnya prinsip utamanya mahasiswa harus bisa memahami pancasila sebagai kesatuan yang utuh, serta tidak parsial. Yaitu proses perjuangan para pendiri bangsa, proses dialog dan diskursus hingga pancasila bisa diterima oleh semua perwakilan sektoral serta kelompok yang ada di Indonesia. Lahirnya Pancasila tidak terlepas dari peran bung Karno. Pada tanggal 1 Juni Sukarno berpidato di depan sidang BPUPKI menawarkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia Merdeka.
Sementara itu Prof Drs. K.H. Yudian mengingatkan pentingnya momen kemerdekaan pada saat ini. Menurutnya Kemedekaan Indonesia adalah kemerdekaan terbesar sepanjang sejarah dunia. Hal ini tidak terlepas dari perjuangan para pendiri bangsa untuk melakukan revolusi. Salah satu cita-cita revolusi itu diwariskan dalam sebuah konsensus dan dasar negara dalam membentuk Pancasila. Sehingga Pancasila harus dijaga dari upaya-upaya melawan pancasila.
Kegiatan Webinar ini dilaksanakan selama tiga hari dengan fokus bahasan Pancasila dan Nasionalisme. M. Febri Ramdani, Ketua Presidium Orwama PIB IPB University, menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa menyadari arti penting pancasila dalam wujud sikap dan kepribadian yang toleran terhadap perbedaan. Selain itu kegiatan ini juga ingin mendorong mahasiswa dapat kritis terhadap isu-isu yang dihadapi negara sehingga tergerak dalam mewujudkan Indonesia maju.
Keyword: Ormawa PIB, Pancasila, DPP GMNI
