Penulis : Nizar. RB
Ketua Rayon Al-Farabi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unisma
Gambar : Urgensi Gerakan, PMII Kota Malang Hilang Arah. Lidinews.id |
Lidinews.id - Pergerakan PMII kota malang beberapa bulan belakangan ini lagi tertidur pulas entah karena terlalu banyak bergerak atau karena bingung mau bergerak.
Pada garis besarnya bahwa arah gerak PMII kota Malang terkhusus cabang saat ini mengalami keburaman dalam menentukan tujuan dari rumah yang kehilangan penghuninya.
Karena mulai dari awal pelantikan cabang pada tanggal 13 maret 2023 yang bertempat di rumah singgah pascasarjana uin malang sangat megah dengan kedatangan tokoh-tokoh pergerakan. Ironisnya selepas dari pelantikan kepengurusan yang berjalan tidak semegah dan semenarik waktu pelantikan. Dimana orasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan begitu menggelegar namun hal itu tidak mampu direpresentasikan dengan baik dalam kepengurusan cabang.
Sehingga banyak yang ingkar terhadap tanggung jawab bahkan meski kepengurusan cabang sering kali dibaiat, tidak menutup kemungkinan banyak di antara mereka yang bertabur khianat. Hal itu menjadi pr besar bahwa kepengurusan cabang perlu di Mapaba ulang karena sudah jelas hilangnya tanggung jawab dari seorang kader. Karena disebabkan minimnya penanaman nilai sehingga tidak memiliki keinginan untuk merawat rumahnya sendiri.
Sangat disayangkan kondisi PMII cabang Kota malang saat ini seharusnya pergerakan hidup dengan geraknya hingga detik ini mereka belum bisa memulai karena panglima yang seharusnya menentukan kearah mana akan berlayar tapi malah menghilang daripada singgasananya. Ya begitulah tidak lebih dari pada pecundang semenjak menghilangnya ketua PMII Cabang kota Malang kondisi pergerakan makin apatis dan skeptis terhadap kondisi sosial karena problem di dapurnya sendiri belum juga terselesaikan.
Pertanyaannya sampai kapan cabang akan seperti ini dengan basis pergerakan yang sudah terlanjur besar bahkan PMII menjadi salah satu organisasi terbesar di Indonesia. Problem seperti ini tidak mampu di selesaikan sehingga berlarut-larut berbulan-bulan sampai sekarang juga tanpa kepastian.
Apakah tidak ada yang menyadari terkait hal ini, ketika sebuah organisasi tanpa seorang pemimpin maka akan berdampak terhadap Lembaga yang ada di bawahnya. Khususnya rayon dimana Lembaga ini yang seharusnya fokus terhadap penanaman nilai supaya tidak ada yang berhianat namun dengan posisi cabang saat ini rayon juga menjadi geram dan mau gak mau juga ikut merespon atas banyaknya penghianat di kepengurusan cabang.
Miris rasanya tindakan tegas dari pihak yang terkait juga belum ada sampai saat ini seolah Lembaga yang berada diatasnya malah apatis terhadap problem yang ada di bawahnya apakah PKC, PB tidak mengetahui problem yang terjadi di cabang kota malang? atau emang sengaja tidak mau merespon? atau emang cabang kota malang yang tidak mau memberitahu terkait problem yang terjadi? dan membiarkan terbengkalai hingga saat ini.
Menyoal problem yang terjadi yaitu hilangnya seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab akan berdampak terhadap kinerja organisasi.
1. Hilangnya arah gerak organisasi
2. Ketidak jelasan Langkah dan titik focus system kaderisasi
3. citra cabang PMII kota malang
4. Representasi program gagal.
Dari empat poin ini hambar rasanya jika hingga hari ini juga belum terselesaikan. Padahal salah satu pendiri yaitu KH. Munsif Nahrawi pernah berpesan di berbagai pertemuan ”organisasi ini sudah terlanjur besar maka dari itu kader pmii sudah menjadi keharusan untuk melebur dalam ilmu pengetahuan.” Maka refleksikan Kembali terkhusus Sahabat Sahabati cabang supaya segera menyelesaikan persoalan yang terjadi di PMII Cabang Kota Malang dan juga Komisariat harus bertanggung jawab atas kadernya yang telah didelegasikan ke Cabang
Sudah menjadi keharusan untuk kader PMII kota malang, merespon persoalan yang terjadi supaya segera di selesaikan dalam tempo yang sesingkat singkatnya dan mampu menemukan kejelasan terkait kondisi cabang.
Kalau semisal tetap dibiarkan saya rasa kader PMII kota malang telah gagal memahami nilai - nilai yang ada di dalam pergerakan. Bergerakan sejatinya bergerak dan yang diam sudah tidak pantas dikatakan pergerakan maka dengan problem yang terjadi sudah menjadi kewajiban cabang untuk melakukan PJS secepatnya dan apabila tidak mau malakukan PJS maka secepatnya melaksanakan KLB.
Urgensi Gerakan, PMII Kota Malang Hilang Arah