terkini

Iklan Podcast

Seminar Aksara Karo Berlangsung Sukses Oleh 7 Narasumber

Lidinews
Minggu, 1/28/2024 04:54:00 PM WIB Last Updated 2024-02-01T18:21:09Z

Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Sumatera Utara, Karo, Lidinews.id – Seminar Budaya digelar di Ballroom Hotel Sibayak, Berastagi berlangsung sejak siang, 13.00 WIB  s.d 19.00 WIB. Acara ini disukseskan oleh 7 narasumber yang berkecimpung dalam budaya Karo dan peserta dari berbagai kalangan.


Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Usai registrasi peserta di pintu masuk Ballroom Hotel Sibayak, dimulai dengan registrasi peserta di pintu Ballroom Hotel Sibayak yang dihandle oleh Putri-putri karo.


Gambar : Bapak Barata Brahmana saat memberi sambutan pada acara Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Kemudian Bapak Barata Brahmana memberikan kata sambutan kepada seluruh peserta seminar yang hadir. “Kaum Karo, Kita hari ini tidak di jajah, kita merdekan tapi jangan lupa penjajahan itu banyak bentuknya. Bisa dijajah secara sosial Budaya. Secara ekonomi, dulu di tahun 50-an, aksara ini diajar di sekolah-sekolah. Terakhir diajar tahun 70. Orde baru mencap kita komunis, makanya budayanya harus di hilangkan, sedangkan kita orang Karo bukan komunis, kita nasionalis, kita soekarnois pada saat itu. Jadi satu upaya adalah hilangkan aksaranya, hilangkan budayanya.


Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Kita perlu kumpul kembali, baik itu aksara dan ekonomi. Itu aksara, perlu kita hidupkan kembali. Tiap aksara Bahasa, itu berkembang, tidak statis. Kita dalam pecaturan dunia, kita pilih, kita saling melengkapi kosa kata," ucap Bapak Barata Brahana dalam sambutannya sebagai penggagas Seminar Aksara Karo.

 

Gambar : Pertunjukan Seni oleh sanggar. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Beberapa narasumber yang dihadirkan pada Seminar Aksara Karo tersebut, yaitu ;

  • Sarjani Tarigan  (Budayawan Karo Penulis)
  • Jekmen Sinulingga  (Ka.Prodi Sastra Batak USU)
  • Jonathan Tarigan  (Ahli Cagar Budaya Konsultasi Pariwisata)
  • Roy Fachraby Ginting  (Dosen Fakultas Ilmu Sosial Prodi Antropologi)
  • Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si  (Dosen Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial Prodi Antropologi)
  • Ipenk - Feri Suranta Ginting (Penulis dan Penggiat kebudayaan Karo)
  • Simpei Sinulingga  (Penggiat Seni Tradisional Karo)


Gambar : Ahmad Arif Tarigan, Moderator pada acara Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Kegiatan seminar ini dimoderatori oleh Ahmad Arif Tarigan. Seorang dosen di kampus Fakultas llmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

 

Berlangsungnya acara seminar ini diawali oleh narasumber pertama, yaitu Sarjani Tarigan. Sarjani Tarigan, yang merupakan Buyawan Karo menyampaikan tentang kebudayaan karo secara umum dan adat nggeluh orang Karo.

 

Gambar : Sarjani Tarigan, Budayawan Karo & Penulis. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

“Suku karo ini adalah suku yang besar Di Sumatera Utara dan budayanya pun sudah cukup tinggi. Jadi orang karo ini sebenarnya, paling luas wilayahnya di suatera utara. Ketika leluhur kita mendirikan kuta-kuta (perkampungan) di Kabupaten Karo,mereka juga tidak terlepas dari kebutuhan garam, akhirnya lahirah perlanja sira. Sehingga orang aro bolak balik diantara pesisir dan pegunungan, karena keperluan sira (garam) dan ikan asin. Sehingga orang karo ini pun mendirikan kampong lagi di Langkat dan Deli Serdang. Termasuklah Guru Patimpus endirikan sepuluh dua kuta (duabelas kampong) di Hamaran Perak yang sebaga pendiri Kota Medan,” kata Sarjani Tarigan, Budayawan Karo tersebut.

 

Sarjani Tarigan juga menambahkan penjelasan mengenai secara umum budaya Karo dan Identitas Suku Karo.

“Secara umum budaya karo itu intinya nehken kekelengen dan kehamaten melalui berbagai adat nggeluh yang kaya nilai - nilai dan norma – norma yang wajib diwarisi generasi ke generasi karena inilah panduan hidup dalam peradatan suku karo yang kaya etika moral mulai kelahiran, perkawinan, kematian dan lainya yang urgent seperti kearifan lokal budaya Karo. Masyarakat Karo mendiami wilayah begitu luas di Sumatera Utara. Identitas suku Karo, yaitu merga, seni, adat, Bahasa, dan tanah panteken silima merga,” tambah Sarjani Tarigan.

 

Gambar : Jekmen Sinulingga, Dosen Sastra Batak Universitas Sumatera Utara. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Jekmen Sinulingga, Ka. Prodi Sastra Batak Univeritas Sumatera Utara, memaparkan materi Kognisi dan Literasi Aksara Karo.

 

“Sebenarnya, dalam seminar ini, kalua kita sudah sering seminar, masalah ini sudah cukup. Buku buku juga untuk masalah ini, sudah cuup. Hanya kesatuan pendapat kita untuk usul dengan pemda. Pemda kalua tidak di ikut sertakan, itulah ketertinggalan kita selama ini,” ucapnya.

 

Selain itu, Jekmen Sinulingga juga mengajak peserta seminar untuk mennyannyikan lagu untuk mengingatkan kembali kaum millennial, lagu indung surat Aksara Karo. Untuk lebih mendalam,mengenai Aksara, Jekmen Sinulingga juga memperkenalkan link website yang bisa di akses oleh peserta, yaitu Aksara-batak.com.

 

“Simbol budaya Karo harus dimodifikasi, dibahas dalam Kongres Kebudayaan Karo yang menghasilkan pedoman sebagai luaran. Saran saya, Pemda Karo harus meningkatkan Anggaran perlindungan budaya sebagai aset Pariwisata Karo, GBKP tetap konsisten menggunakan Bahasa Karo, Pelatihan Penggiat Budaya Karo lebih professional,” sambung Jekmen Sinulingga.

 

Gambar : Jonathan Tarigan, Ahli Cagar Budaya dan Konsultasi Pariwisata. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Jonathan Tarigan, sebagai Ahli Cagar Budaya Konsultasi Pariwisata, menyampaikan kepariwisataan Karo dalam konteks kinikaron, Karo Volcano Park dan Geo Park Kaldera Toba. Selain itu Ahli Cagar Budaya ini juga memaparkan Ragam hias ornament karo dan makna – maknanya, serta Aksara Karo dalam konteks Heroisme antara Sisingamangaraja XII dan panglima Perang Karo Nabung Surbakti.

 

“Nabung Surbakti dengan Aksara Karo itu, mengancam penguasa Belanda, asisten residen yang berkedudukan di Saribudolok. Dia adalah pahlawan perang Karo,” ucapnya di akhir materi.

 

Gambar : Roy Fachraby Ginting, Dosen Ilmu Budaya dan Sosial Universitas Sumatera Utara. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Kemudian, narasumber ke-4 dibawakan oleh Roy Fachraby Ginting tentang mencegah kepunahan Aksara Karo, dengan penguatan jati diri Karo sebagai suku bangsa yang bermartabat.


Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Roy Fachraby Ginting memberikan buku sebagai apresiasi untuk beberapa Tokoh, diantaranya, yaitu Datuk Adil Fredy Haberham, cucu ke-13 Keturunan Guru Patimpus sang pendiri Kota Medan, Eka dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, John Modal Pencawandari Ikatan Cendikiawan Karo, dan Ir Emsyah Perangin-angin.

 

“Bagaimana caranya Aksara Karo ini bisa dipelajari, punya nilai lebih, punya nilai ekonomi? Supaya ada hasilya kita bicara di sini. Tidak bisa hanya seorang Pak Barata sendiri yang mengerjakan ini. Okelah proklamasinya Pak Barata, tapi eksekusinya Pemerintah dong. Karena disitu ada APBD, ada anggaran yang sangat besar APBD Karo untuk pengembangan ini.

Harus terus kita sebarkan semangat ini, dengan memulainya menggali  Aksara Karo yang sudah hilang. Dan itu sudah dilakukan oleh Pak Barata. Ajarkan sedak dini Aksara Karo ini, baik kepada seniman – seniman kita, baik kepada pengarrang-pengarang lagu kita.

Minimal di album, nama nama jalan, nama gerja, nama masjid, walaupun ada Bahasa Arabnya, ada lagi Aksara Karonya. Mari kita sosialisasikan ini supaya tidak aneh lagi Aksara sam kita. Tanpa Aksara Karo, sejarah orang karo sampai kapanpun tidak akan kita ketahui,” kata Roy Fachraby.

 

Gambar : Bakhrul  Khair Amal, Dosen Universitas Negeri Medan. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Dosen Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial Prodi Antropologi, Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si mengisi acara seminar sebagai narasumber.


Gambar : Pertunjukan Seni oleh Jacky Raju Sembiring. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si memaparkan Aksara Karo dalam perspektif sosiologi dapat dianalisis dari berbagai aspek, tantangan dalam pelestarian Aksara Karo, dan pengenalan tentang Aksara Batak Karo.

 

“yang menjadimenarik bagi saya, ada hantu dari perspektif adat, ada Hantu Vampire dari Eropa, ada Genderuwo dari Jawa, adaTuyul. Lalu di Karo ada Umang, juga dalam perspektif hantu. Jadi setiap etnis, itu punya khas. Lalu apa yang terjadi pada Aksara Karo.

Ada sebuah perkampungan yang memahas tentang cara pandang Mahatma Gandhi, berpikir lokal bertindak lokal, ini yang harus di dudukkan dengan cara pandang itu. Mengapa perlu belajar Aksara Karo? Pertama, memperkuat Identitas,” kata Dr. Bakhrul Khai Amal, M.Si.

 

Gambar : Pertunjukan Seni oleh Mas Agus Susilo (Guslo). Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Usai Sesi pertama, sembari Coffee Break (istirahat singkat), Mas Agus Susilo, Sutradara Film Layar Lebar 'Dari Tongging Turun Ke Hati, Perik Sidua-dua' menampilkan pertunjukan yang luar biasa mengenai Aksara Karo dihiasi dengan musik tradisional Kulcapi oleh Jacky Raju Sembiring dan diiringi tarian Karo oleh Priska Prisilia Br Bangun dan Nadia Anggi Br Tarigan.

 

Gambar : Ipenk - Feri Suranta Ginting, Penulis dan Pegian Kebudayaan Karo. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Lalu disambung oleh Feri Suranta Ginting salah satu penulis dan penggiat kebudayaan Karo mengisi seminar Aksara Karo dengan materi generasi muda Karo dan pelestarian Aksara Karo. Feri Suranta Ginting atau biasa dipanggil Ipenk ini merupakan salah satu tim yang menyukseskan film Karo, yang berjudul ‘Beru Ribu Ertima, Jandi La Surong’.

 

“Pada umumnya, ketika kita berbicara soal Aksara, kita akan langsung teringat pada bahasa. Sebenarnya dua entitas ini antara Bahasa dan aksara adalah hal yang berbeda. Di Indonesia yang terdaftar sebagai aksara, hanya ada 12 dan Aksara Karo salah satunya, tapi baru 7yang terverifikasi, Aksara Karo Belum.

Salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya adalah aksara Karo. Aksara ini memiliki nilai sejarah yang kuat dan merupakan bagian penting dari identitas budaya suku Karo. Aksara Karo menjadi sangat penting sebagai sebuah penanda bahwa Karo adalah sebuah suku bangsa yang memiliki sistem kekerabatan, bahasa, tulisan, adat istiadat yang berdiri sendiri.

​​Menurut Koentjaraningrat suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan. Kesadaran identitas ini juga biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa dan aksara.”

 

Gambar : Simpei Sinulingga, Penggiat Seni Tradisional Karo. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Kemudian narasumber terakhir pada acara ini diisi oleh Simpei Sinulingga, sebagai penggiat seni tradisional Karo memaparkan Cara menulis Aksara Karo, serta untuk apa saja Aksara Karo dulu digunakan.

 

“Untuk apa saja dulu Aksara itu dipakai? Siapa penulis Aksara? Itu yang membuat seakan – akan Aksara ini tidak berguna, karena kita tidak ikut dulu menulis. Memang Aksara ini kalua aku pelajari, termasuk yang mencerikakan sama kami, ini memang tidak pernah dibuat sebagai alat komunikasi.

Misalnya surat menyurat dengan Aksara, itu tidak pernah. Aksara ini dibuat untuk awalnya menegaskan system pengobatan atau matra. Kenapa dibuat dalam aksara? Kalau obat atau mantra seandainya ditulis dengan latin bisa salah, karena frasanya bisa salah. Salah pengucapan salah arti. Jadi harus ditulis dalam penulisan aksara. Kalau mantra, itu jelas banyak kode, itu yang paling sulit menerjemahkannya. Kadang ada kata yang kita tidak tau artinya, kata Simpei menerangkan.

 

Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Pada acara Seminar Aksara Karo tersebut, ditutup oleh perwakilan peserta, promotor dan panitia acara. Iwa Brahmana, menyampaikan kata penutup pada acara semiar tersebut yang mewakili seluruh peserta.

 

“Mari kita jaga dan letarikan budaya Karo mulai dari rumah. Kita mesti dukung kegiatan – kegiatan jati diri karo yang diuat oleh kawan – kawan pegiat seni. Untuk teman – teman pegiat seni, mari kita dukung nasumber kita, Feri SUranta Ginting dan Simpei Sinulingga. Mereka adalah orang – orang pegiat karo yang  memiliki sanggar dan karya – karya yang mereka kerjakan. Kalau mereka kekurangan dukungan, tolong dibantu, sebab itu bukan hanya untuk mereka, tapi untuk anak cucu kita dikemudian hari”.

 

Gambar : Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Benson Kaban, selaku promotor terselenggaranya Seminar Aksara Karo ini juga menyampaikan yang melatar belakangi acara dan tujuan dilaksanakan acara kebudayaan ini.

Benson Kaban, “Di sini memang panggung bagi seniman. Bagaiman supaya kelompok seniman karo yang aktif membangun sanggar, bisa menjadi tenaga penggerak untuk Aksara Karo ke depan. Dalam hal ini, latar belakang tentang acara ini sebenarnya, permintaan pribadi oleh Bapak Barata Brahmana. Membuat satu acara seminar Karo, agar bisa menjadi langkah awal, bisa menjadi pemantik awal, agar ada keberlanjutan ke depan. Sebenarnya sudah sejak lama digagas, akan tetapi masih dalam tataran wacana saja. Jadi dalam hal ini, Permintaan Bapak Barata Brahmana. Kalau untuk tempat acara, coffee break, dan makan malam, Bapak Barata Brahmana yang menanggung. Inilah pertanggung jawaban saya sebagai penyelanggara di lapangan,” ucap Benson Kaban.


Gambar : Foto Bersama. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Jere Ginting, salah satu penggiat seni, mengatakan “Kami panitia minta maaf bila ada kekurangan dalam acara ini, waktu yang dipersiapkan juga dalam acara ini tidak terlalu banyak. Terlebih kami minta maaf, bila ada kekurangan, itu jalannya untuk menjadi lebih baik,” katanyadalam sesi penutupan acara tersebut.

 

Gambar : Pertunjukan Seni oleh Sanggar. Seminar Aksara Karo Berlangsung Oleh 7 Narasumber. Lidinews.id

Di akhir acara dilakukan penyerahan sertifikat kepada perwakilan narasumber, Jekmen Siulingga. Kemudian, sebelum peserta dan orang – orang yang terlibat pada acara tersebut bubar, panitia menyediakan makan malam bersama untuk membangun silaturhami antar peserta dan narasumber.


Seminar Aksara Karo Berlangsung Sukses Oleh 7 Narasumber


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Seminar Aksara Karo Berlangsung Sukses Oleh 7 Narasumber

Iklan