Lidinews.com, Desa Ketaren, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo, 62 Maret 2020 – Penyebaran virus Covid-19 tak bisa dianggap sepele. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pemerintah Indonesia telah mengumumkan masa tanggap darurat bencana nonalam Covid-19 diberlakukan sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahkan telah mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan melakukan Social Distancing atau pembatasan sosial.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus. Sehingga, betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi kita harus mengetahui bahwa yang bekerja di lapangan dan di kantor tetap saling menjaga jarak," ujar Presiden RI (Jokowi).
Hal tersebut terus digaungkan pemerintah mengingat angka penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat kian hari.
Virus yang telah memakan korban hingga lebih dari 10.000 jiwa ini mulai meluas di wilayah Indonesia. Menurut data yang dihimpun dari situs web resmi Indonesia terkait Covid-19 www.covid19.go.id pada Kamis, 21 Maret 2020, setidaknya 450 orang telah dinyatakan positif Covid-19, 38 orang meninggal serta 20 orang lainnya dinyatakan sembuh. Salah satunya berasal dari wilayah Sumatra Utara.
Mengingat fenomena itu, Karang taruna dan beberapa orang tua di desa ketaren melakukan aksi penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran covid-19 di Desa Ketaren, kecamatan kabanjahe, kabupaten karo.
Lokasi yang disemprot oleh karang taruna Desa Ketaren mencakup keseluruhan desa Ketaren, Kec. Kabanjahe, Kabupaten Karo.
"Penyemprotan disinfektan ini sangat perlu dilakukan karena covid-19 ini sudah masuk virus dunia" pungkas Kardo Ginting salah satu orang tua asal Desa Ketaren.
"Saya berharap semua desa di tanah karo melakukan penyemprotan di desa masing-masing dan tetap mengawasi warga desa, terlebih pengawasan kepada warga desa yang baru pulang dari perantauan"sambung Kardo Ginting mengakhiri perbincangan.
Laporan: Mayldo