terkini

Iklan Film

Opini-Domba Tak Bertuan

Lidinews
Kamis, 4/09/2020 12:08:00 AM WIB Last Updated 2023-02-11T03:45:48Z
Foto: Abdon Longginus Nggedhi (Kader KMK STIE,STKIP-YPUP Makassar)
Makassar, Sulsel, Lidinews.com - Kamis, 9 April 2020. Inilah sebutan yang mungkin tak cukup untuk menggambarkan keadaan jemaat saat ini. Semuanya seperti seuntaian daun yang tak tau dimana berahkirnya kehidupanya.


Keberanianya dalam bertahan tak tergoyahkan oleh apapun, sikapnya yang rela hancur bahkan diasingkan demi membuat pohon itu berdiri kokoh.

Peristiwa yang terjadi kini membuat semua orang tidak tau kemana dia berlindung. Semuanya pada takut untuk mengalahkan maut.

Maut menjadi bayangan yang terlalu tragis untuk dipikirkan oleh yang merasa hidup dengam kehadiran virus Covid-19.

Doktrin-Doktrin maut telah dikalahkan berujung  pada retorika belaka. Hukum kasih yang di ajarkan mulai musnah.

Pengembala-penggembala menyuarakan agar gembalanya tetap di liang. Hidup terasanya kosong dan harapan hanyalah berpatokan kepada yg kuasa, namun sosok-sosok yang mengenalkan pada yg kuasa malah berdiam diri.

Semuanya pada dilema, kemana harus belindung?. Sungguh dewasa ini pertontonan yang tida begitu asik untuk dinikmati dalam kehidupan.

Pernyataan iman tanpa perbuatan dipatakan oleh  tafsiran bahwa biarkan kemarahan Tuhan sampai usai.
Pertanyaan yang timbul adalah Tuhan manakah yang dengan kemarahanya membiarkan jutaan umat manusia diterlantarkan seperti ini?

Pemerintah melakukan sosialisai dan himbauan untuk tetap mencintai kehidupan yang berlangsung, untuk tetap berjuang secara bersama sama melawan usaha untuk membumihanguskan populasi bumi ini dengan aksi yang nyata.

Sebagai masyarakat yang dibawah naunganya tentu akan dengan segalah kesediaan untuk menjalani segalah arahan dan himbuan yang di sampaikan. Upaya-upaya nyatapun dilakukan oleh pemerintah dalam menghentikan penyebaran wabah ini.

Sayangnya, disamping itu ada sosok sosok yang mengajarkan hukum kasih, sosok sosok yang mengajarkan cinta akan sesama hanya mampuh berteori menyuarakan untuk tetap berdoa kepada yang kuasa agar dihentikan wabah ini.

Apakah ini adalah upaya yang dibutuhkan oleh umat saat ini?, jawabanya tentu ya. Namun menurut ku itu sangatlah tidak cukup.

Aku mepertanyakan dimanakah hukum kasih itu? Dimanakah ajaran iman melalui perbuatan? Berdiam diri di rumah dan berdoa adalah iman dengan perbuatan?

Sungguh tontonan yang tidak menarik bagi ku. Aku tidak akan merasa cuku dengan kasih dari teori dan himbuan dari mu. Aku butuh sentuan kasih yang nyata.

Sebuah sikap kasih yang betul betul-betul peduli terhadap kehidupan bukan bersembunyi dibalik gedung.

Aku butuh sebuah sentuhan kasih yang nyata seperti yang diupayakan pemerintah kepadaku, kaumku telah mengikuti apa yang kau perintahkan kepada kami sebagai kewajiban dalam membangun iman.

Namun bagaimana dengan sikap nyata mu disaat kaum ku mederita seperti ini?
Teori apa lagi yang akan dibangun agar bisa meyakinkan lagi kaum ku?

Kaum ku sangat terluka saat ini, berhentilah bersembunyi dibalik gedung megah itu, kaum ku membutuhkan sentuhan kasih yang nyata bukan himbuan bersifat teori yang bertantangan dengan hukum kasih.

Menurut pendapat ku aku seperti seekor domba tampah gembala. Dengan sangat aku memohon padamu, jangan biarkan aku terlantar seperti ini, aku juga butuh sentuhan kasih mu dalam bentuk yang nyata disaat aku sekarat seperti ini, sungguh separuh hidup ku telah ku abadikan untukmu.

Jangan biarkan aku terlantar, kasih mu yang nyata adalah harapan yang paling utama saat ini.

Dan jika kau tetap bersembunyi dibalik gedung itu tampah melakukan sentuhan kasih yang nyata maka aku memintah mu untuk berhentilah menggunakan nama Tuhan dalam pekerjaanmu, karena bagi ku Tuhan tidak menunjukan sikap yang seperti dibangun oleh kalian saat ini.

Dan gembala yang baik takan membiarkan dombanya terlantar seperti ini. Akan banyak yang mati karena lebih baik mati karena wabah daripada mati karena kelaparan.

Sungguh bagi ku sikap berdiam diri dan sembunyi di balik kokohnya tembok akan membuat banyak yang mati.


Penulis: Abdon Longginus Nggedhi (Kader KMK STIE,STKIP-YPUP Makassar)
Laporan: Bung Gie
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Opini-Domba Tak Bertuan

Iklan

Pasang Iklan Di Sini Close x Kode Iklan Di Sini Broo