terkini

Iklan Film

#DirumahAja, Gagas Ketahanan Pangan Dari Rumah

Lidinews
Kamis, 5/21/2020 06:38:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:44:41Z


Oleh: Hendro Silaban (Mahasiswa Kehutanan Universitas Jambi, Ketua Komisariat GMNI PKP Unja)

Jambi, Lidinews.com - Setelah 2 bulan lebih wabah Covid-19 telah menyebar di seluruh penjuru Indonesia, dan di mana pemerintah membuat  banyak kebjikan-kebijakan yang diberlakukan seperti liburnya kegiatan belajar mengajar dan membelakukan belajar online, PSBB di berbagai daerah, larangan mudik, social distancing dan lain sebagainya.

Meskipun banyak masyarakat pro-kontra dalam kebijakan tersebut, tujuan utama adalah bagaimana memutus mata rantai Covid-19. Kini persoalan Covid-19 bukan lagi berbicara perencanaan, melainkan sudah masuk dalam fase implementasi. Budgeting dari pusat hingga tingkatan basis telah dijalankan, sudah saatnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bersifat keberlanjutan. Jika dianalogikan Memberi "Cangkul" bukan memberikan "Padi".

Dampak ekonomi real terjadi; baik dari kegiatan ekonomi makro dan ekonomi mikro/skala kecil sebuah penurunan angka produksi bahkan penghentian dampak dari Pendemi Covid-19. Banyak industri-industri rumah tangga yang gagal produksi. Banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya, hal ini tentu menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Berangkat dari hal itu tentu berimplikasi terhadap ketahanan pangan masyarakat. Bagaimana dengan ketahanan pangan?. Dibutuhkan suatu gebrakan baru yang dapat dilakukan masyarakat ditentah physical distancing ini. Tentunya dibarengi dengan support system pemerintah.

Inovasi yang ditawarkan haruslah orientasi ketahanan pangan secara lokal dan tertata baik itu dalam kegiatan Beternak dan Bertani, perlu sebuah persepsi ‘beri cangkul, bukan nasi’. Artinya, pemulihan harus bersifat bottom-up. Membangun dari bawah. Membangun dari rumah ke rumah. Jeli dalam memanfaatkan peluang dalam kesempitan, banyak kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan selama masa pendemi berpotensi menghasilkan stok pangan sederhana dari pekarangan rumah.

Ada beberapa kegiatan Beternak dan Bertani di sekitar pekarangan rumah yang memungkinkan dapat menghasilkan dalam skala besar. Misal, penggalakan budidaya bahan lauk pauk yang bersifat cepat. Budidaya ikan yang singkat masa panen contoh Beternak Lele tidak membutuhkan areal yang luas namun dapat memberi nilai konsumsi dan nilai ekonomis. Dan juga banyak kegiatan berternak lainnya bisa dijadikan salah satu inovasi ketahanan pangan dari rumah di masa pendemi ini. Misal, beternak Ayam Broiler dalam kurun waktu 45 hari panen. 

Pun disegi Pertanian, ketahanan pangan dapat digagas melalui pekarangan rumah seperti; sayuran Hidroponik yang tak membutuhkan lahan luas namun efisisensi masa panen cepat. Seharusnya pemerintah menggiatkan program-program dan trobosan yang memicu semangat produktif masyarakat selama #dirumahaja.

Tanaman-tanaman Hidroponik sangat efisien dalam segi waktu panen, hal ini sangat mendukung masyarakat dalam melakukan kegiatan selama di rumah aja. Sederhana di lihat namun kegiatan budidaya ini memiliki pengaruh besar dalam menambah ketersediaan pangan dari pekarangan rumah. Hal seharusnya tak luput dari perhatian pemerintah dalam penanganan dampak Covid-19.


Ada baiknya kedepan pemerintah kembali fokus dalam hal pemberdayaan masyarakat yang bersifat produktifitas. Beberapa gagasan ketahanan pangan dari pekarangan rumah tersebut memiliki peluang untuk digiatkan, namun ditengah situasi dan kondisi pendemi ini hal tersebut haruslah berbarengan dengan sinergi pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakat baik itu pelatihan, panduan, dan pengadaan.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • #DirumahAja, Gagas Ketahanan Pangan Dari Rumah

Iklan

Pasang Iklan Di Sini Close x Kode Iklan Di Sini Broo