Oleh: Rino Sengu (Mahasiswa FKIP Sosiologi Universitas Mega Rezky Makassar)
Sulsel, Makassar, LidiNews.com - Semenjak Virus corona menimpa 2 warga Depok, Jawa Barat. Indonesia menjadi salah satu negara yang dinyatakan positif virus Corona, hal ini disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo di istana kepresidenan, Jakarta Senin (2/3 2020).
Hal ini pun menuai berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia, Ada yang sudah dengan siap siaga melawan virus Corona ini atau melakukan tindakan preventif dengan cara menerapkan pola hidup bersih seperti cuci tangan dan menyediakan hand sanitizer, menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah, namun ada pula yang masih dengan percaya diri melaksanakan aktivitas di luar rumah tanpa alat penangkal sekalipun seperti masker, entah merasa diri kebal atau apalah.
Hari demi hari mengalami kenaikan dari kasus ini hingga beberapa wilayah provinsi kabupaten dan kota di tetapkan zona merah oleh pemerintah setempat, berbagai kebijakan pun di keluarkan oleh pemerintah mulai dari Social distancing, Physical distancing dan yang terakhir adalah Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Segala sektor yang menjadi sendi-sendi kehidupan hampir mengalami kelumpuhan secara total.
Konser amal ala pemerintah dan #Indonesia terserah.
Akhir-akhir ini media sosial tanah air di banjir dengan #Indonesia terserah. Dipastikan bahwa yang menjadi pemicu dari #tagar Indonesia terserah ini adalah akibat kelalaian dari masyarakat yang tidak mengikuti protokoler kesehatan dalam melawan, guna memutus rantai penyebaran virus Corona. (Masyarakat yang di maksud adalah mengacu pada arti secara sosiologis yakni yang terdiri dari berbagai komponen seperti peran-peran, posisi, relasi-relasi, struktur-struktur, dan lembaga-lembaga).
“Bersatu kita mati, bercerai kita selamat” ini adalah jargon yang tepat untuk menggambarkan situasi kita hari ini.
Saya tidak tahu persis apa yang menjadi motif dari konser amal yang diselenggarakan oleh pemerintah kemarin, jika memang melakukan penggalangan dana lantas kenapa di prank oleh seorang buruh lepas atau pun jika atas nama kemanusiaan bukankah cara terbaik menyelamatkan hidup kita hari adalah dengan diam di rumah? Pemerintah yang menjadi gugus tugas penanganan wabah virus Corona sepertinya bersifat mediokritas.
Dalam foto yang di publish oleh seorang anggota dewan BPIP nampak mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan, tidak memakai masker dan berkerumunan. kembali pada #Indonesia terserah.
Nampaknya ini adalah bentuk kekecewaan dari para medis kepada kita yang tidak menghargai kerja keras mereka,mereka sudah mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk kita. Namun yang kita balas justru melacuri niat baik mereka.
Seorang sosiolog prancis dalam karyanya yakni “Bunuh diri Egoistik” menegaskan bahwa kematian yang tinggi di temukan di dalam masyarakat-masyarakat yang tidak terintegrasi dengan baik. Inilah yang akan terjadi pada kita nantinya jika kita terus bertahan pada sisi egois kita.
