terkini

Iklan Film

Potret Mahasiswa Masa Kini

Lidinews
Rabu, 5/20/2020 09:19:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:44:44Z

Oleh : Mr.U.W (Millenial Kempo)

Sulsel, Makassar, Lidinews.com - Potret mahasiswa sebelum reformasi adalah kaum terpelajar Indonesia yang sangat dekat dengan “akar rumput" masyarakat. Mereka disamping mengikut rutinitas perkuliahan, juga aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berorientasi pada rakyat. Lantang mengkritisi dengan ilmiah bahkan tidak pernah absen turun ke jalan ketika semua corong aspirasi telah ditutup. Bagi mereka, kuliah dipendidikan tinggi bukan untuk “menghamba pada kekuasaan”, melainkan untuk “mengawal kekuasaan”.

Namun, lambat laun kini daya kritis mahasiswa terhadap kekuasaan perlahan mulai pudar pasca bergulirnya reformasi. Jangankan dalam konteks kekuasaan negara, lingkungan sekitarnya pun mereka tidak peduli. Padahal ada begitu banyak persoalan yang harus diperdebatkan.
Permasalahan kampus yang mulai dikomersialisasikan, mahasiswa ditekan agar cepat tamat, dana kemahasiswaan yang tidak transparan, fasilitas kampus yang tidak sebanding dengan UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan lain sebagainya.


Apakah mahasiswa meributi hal ini? Tidak, mereka duduk manis dan pasrah dengan keadaan. Hal yang lebih memperihatinkannya lagi lembaga pergerakan mahasiswa hari ini tidak tau lagi dimana taringnya. Malah kini telah berubah menjadi lembaga-lembaga event yang bisa dipesan oleh siapa saja, mulai dari menyelenggarakan acara-acara yang tidak berorientasi untuk membangun gerakan mahasiswa, sampai menyediakan panggung bagi penguasa untuk menyampaikan kisah-kisah palsunya, hingga tempat bagi para pengusaha untuk memamerkan harta kekayaannya.

Lembaga pergerakan mahasiswa telah jauh dari jati dirinya. Bahkan yang lebih membuat perihnya hati ini, dimana lembaga pergerakan mahasiswa kini dipimpin oleh mereka yang bangga diberi fasilitasi elit oleh pimpinan kampus dan penguasa. Bahkan tidak malu diajak jalan-jalan keluar kota hingga keluar negeri pun ada dengan dalih kunjungan kerja.

Pantaskah itu semua kawan-kawan?. Dimana letak harga diri kita wahai kawan mahasiswa?, Untuk itukah masyarakat titipkan kepundak kita segala cita-cita mulia masyarakat. Hingga begitu bangganya kita berdekatan dan bermesraan dengan pimpinan kampus yang telah begitu banyak merampas dan menekan hak-hak kita sebagai mahasiswa. Hingga lucunya lagi, dimana para aktivis mahasiswa hari ini malah sibuk membentuk negara-negara mahasiswa disatu lingkungan kampus yang sama. Bersitegang bahkan sampai ricuh hanya untuk memperebutkan wilayah kekuasaan, hanya demi title “presiden mahaiswa”. Begitulah potret aktivis mahasiswa kini yang begitu mudah diadu domba.

Mereka telah lupa bahwa untuk apa lembaga/negara mahasiswa didirikan. Semata-mata adalah untuk menggerakan roda pergerakan. Lantas gerakan yang macam apa yang akan diciptakan jika para aktivis mahasiswa bercerai berai. Jelas tidak akan ada gerakan tanpa persatuan. Segala macam persoalan itu semua telah membuat “mandulnya” gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa telah mulai padam apinya. Gerakan mahasiswa telah hilang marwahnya.

Padahal, diluar sana keadaan sedang terguncang dengan oleh beberapa persoalan, bahkan dalam situasi Negara yang belum stabil pemerintah  melahirkan kebijakan - kebijakan yang bisa di katakan tidak berorentasi kepada kesejahteraan rakyat dan jauh dari kata sejahtra. Korupsi yang semakin menggurita, kemiskinan yang kian merajalela hingga pengangguran yang terus mengkhwatirkan anak bangsa.

Dan juga taukah kawan, berapa kini jumlah hutang luar negeri kita? Jangan sebutkan angka, tetapi katakan saja dengan apa kita membayarnya? Hutang yang menggunung dengan bunganya akan kita bayar dengan cara apa?.  Kini, mari kembali kita tanyakan kepada diri kita masing-masing: apa gunanya kita kuliah kemana-mana jika rakyat negeri kita sendiri nasibnya kian terlunta-lunta?

Kawan-kawan mahasiswa, kutanyakan pada diri saya dan kawan semua: apa yang bisa kita banggakan dari pejabat negeri ini? Apakah patut kita bangga dengan gaya hidup mereka? Tidak kawan. Harusnya kita marah dan malu melihat mereka. Kita harusnya marah karena omongan pejabat itu tidak ada yang bermutu menurut saya, Kita bahkan harusnya malu karena tindakan ceroboh mereka. Dan diantara mereka adakah yang minta maaf jika terjadi kesalahan, kalo ada coba coret di kolom komentar.

Apakah menteri perhubungan pernah meminta maaf jika terjadi kecelakaan? Beranikah menteri pertanian mundur jika panen petani gagal dan harga pengan mahal yang memberatkan rakyat kecil? Bahkan, mampukah anggota parlemen mohon ampun kepada rakyat karena memboroskan anggaran?.

Saya rasa itu semua hanya mimpi belaka kawan-kawan. Jujur saja saya milenial Kempo termenung melihat ini semua. Deretan ribuan bahkan jutaan mahasiswa hanya duduk rapi tanpa bantahan melihat kondisi yang ada, kondisi yang sedang menimpah Negri ini.

Maka kini, tidak ada cara lain kecuali untuk kita bangkitkan kembali gerakan kawan-kawan. Segera alirkan tiap persoalan sosial bangsa ini kedalam ruang-ruang diskusi dikampus, sekret atau di kolom jembatan skalipun kawan-kawan. Pastilah ada mahasiswa yang tidak mau tunduk dengan keadaan ini. Kita percaya bahwa pasti ada kawan-kawan mahasiswa yang masih mengenggam keberanian. Lewat tangan-tangan kitalah sejarah perubahan itu dapat dibentuk kawan-kawan.

Kawan, kini sudah waktunya untuk kita rebut kembali “jalanan itu”. Suarakan protes dan dengungkan pembangkangan. Nyatakan sikap melawan atas segala bentuk ketidakadilan. Kini saatnya kita mahasiswa untuk terbangun dari tidur panjang kita. Sudahi untuk mengenang masa-masa heroik di tahun 1966, 1974 hingga 1998. Saatnya kini kita bulatkan kembali nyali yang telah lama terbang dan tanggalkan watak kompromis yang perlahan-lahan jadi tabiat umum.

Nyatakan sikap kawan-kawan Kempo,masifkan penolakan terhadap kaum kapitas yang mau menguasia wilayah kita dan kekayaannya kawan-kawan. lantangkan suara penolakan dengan wacana pembangunan Geotermal di WaeaSano, kecamatan Sanggoang, Kabupaten Manggarai Barat. Geotermal adalah satu pintu masuk kapitalis mengusai wilaya Kempo Sanonggoang Kabupaten Manggarai barat.

#MillenialKempo
#KempoBersatu
#Merdeka


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Potret Mahasiswa Masa Kini

Iklan

Pasang Iklan Di Sini Close x Kode Iklan Di Sini Broo