Oleh : Wilibaldus Sangkar (Mahasiswa Universitas Pancasakti Makassar Jurusan Ilmu Pemerintahan)
Sulsel, Makassar, Lidinews.com - Masalah izin berdirinya Pabrik Semen di Manggarai Timur menuai kontroversi dari berbagai pihak. Bagi yang pro tentu sudah memiliki kajian –kajian ilmiah. Demikian pun dengan yang kontra juga memiliki kajian yang ilmiah pula.
Bagi yang pro menilai bahwa kehadiran Pabrik Semen dapat membawa perubahan untuk masyrakat Manggarai Timur lebih khusus bagi warga yang ada disekitar dimana pabrik itu akan berdiri. Mereka juga menilai bahwa Pabrik Semen akan memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat yang ada dilingkaran pabrik. Seperti memfasilitasi Pendidikan, Ekonomi dan sebagainya.
Sementara bagi yang kontra juga menilai bahwa kehadiran Pabrik Semen akan membuat lingkungan rusak dan kesejahteraan masyarakat yang ada di Manggari Timur. Banyak masyarakat yang berada disekitar tambang yang mengalami kemelaratan, baik dibidang Ekonomi, Pendidikan maupun dibidang bidang lainnya.
Pada kesempatan ini, saya mencoba untuk mengulas pandangan saya terkait kontroversi masalah izin berdirinya Pabrik Semen yang berada di Lingko Lolok desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda.
Pertama yang saya ingin menyampaikan dampak sosial budayanya. Orang Manggarai sangat kental dengan yang namanya budaya. Salahsatunya filosofi orang Manggarai Timur sudah diwariskan dari generasi kegenerasi yang menurut saya tidak bisa dihilangkan. Ketika Pabrik Semen jadi berdiri maka akan bertentangan dengan filososfi yang sudah ada sejak orang Manggarai membudayakan filosofi tersebut.
Bukan hanya itu, ada banyak hal yang melekat didalam tubuh orang Manggrai yang berhubungan dengan alam. Karena itu kehadiran Pabrik Semen di Lingko Lalok, desa Satar Punda perlu dipertimbangkan kembali secara sosial budaya.
Kedua soal pendapatan orang Manggarai. Bagi orang pertanian adalah sektor paling efisien. Maka, yang perlu dilakukan pemerintah hari ini adalah optimalkan segala hal yang berhubungan dengan pertanian. Sebenarnya orang Manggarai sangat sejahtera. Bila pemerintah fokus untuk menata infrastrukturnya. Infastruktur adalah kebutuhan yang perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah. Karena hasil komodoti disektor perkebunan seperti Vanili, Cengkeh, Porang dan beberapa jenis komoditi lainnya yang dapat menunjang kehidupan masyarakat Manggarai Timur.
Selain sektor Pertanian dan Perkebunan Manggarai Timur juga kaya akan Ternak. Ketika pemerintah dapat memfasilitasi potensi yang ada, saya yakin masyarakat Manggarai Timur semakin makmur. maka, Pabrik Semen yang diwacanakan itu tidak perlu diizinkan untuk berdiri diwilayah Manggarai Timur.
Ketiga adalah ketika semua sumberdaya masyarakat Manggarai Timur ini didata dan dioptimalkan oleh pemerintah, maka pemerintah bisa memfasilitasi masyarakat untuk menghadirkan industri yang ramah lingkungan di Manggarai Timur. Industri tersebut adalah industri yang sesuai dengan potensi yang ada diwilayah Manggarai Timur.
Namun, ketika pemerintah tidur dan tidak mulai menata sektor - sektor yang sudah melekat pada masyarakat Manggarai Timur. maka, bicara kesejahteran pun tidak akan selasai- selasai.
Jika kita mau menggugat bersama masyarakat Manggarai Timur, kita cukup gugat pemerintah Manggari Timur dengan beberapa sektor yang telah saya sebutkan diatas. Apa salahnya pemerintah untuk tepati petugas pendamping pertanian yang berkompeten disetiap desa dan jumlah petugas itu lebih dari satu. Penyuluhan pertanian seperti yang ada saat ini. Demikian pula dengan penyuluhan peternakan, tempatkan tenaga - tenaga yang profesional disetiap desa. Sehingga peternakan dan pertanian di Manggarai Timur bisa ekspor keluar dan bahkan bisa go internasional seperti Kopi Colol.
Maka dari itu, untuk Pabrik Semen tidak perlu dihadirkan di Manggarai Timur. Kalau banyak yang bilang bahwa kehadiran Pabrik Semen di Manggarai Timur akan membawa perubah, saya pikir itu tidak akan terjadi, mustahil malah yang mendapatkan nikmat dan untungnya nanti adalah kaum elit Manggrai Timur dan orang - orang yang berasal dari luar Manggarai yang memiliki kompeten di bidang Industri seperti Pabrik Semen yang diwacanakan itu.
Dan kita masyarakat Manggarai Timur akan menjadi penonton setia dinegeri sendiri. Mengapa demikian? Karena kita tidak memiliki keahlian khusus di bidang Industri.
Dengan demikian, kehidupan masyarakat Manggarai Timur tetap melarat. Karena kita hanya bisa menyaksikan para karyawan - karyawan Pabrik Semen itu bekerja dengan keahliannya masing - masing dan para elit Manggarai Timur yang akan menikmati keuntungannya.
"Bergegas dan berbuatlah sebaik mungkin untuk masyarakat. Salam dari kami kaum melarat"
