Sulsel, Makassar, LidiNews.com - Pengurus Pusat (PP) Komando Pergerakan Mahasiswa (KOPMA) Kiwal Garuda Hitam mengecam dan meminta DPR RI menghentikan kelanjutan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Bogin WJ selaku ketua angkat bicara dan menganggap DPR RI telah mencederai nilai pancasila. Apa yg dipertontonkan anggota DPR RI terkait RUU Haluan Ideologi Pancasila adalah bukti bahwa mereka tidaklah menghargai nilai – nilai yang terkandung pada pancasila.
Bahwa salah satu poin yang terdapat pada RUU tersebut yakni penyederhanaan pancasila menjadi Trisila hingga Ekasila adalah bentuk ketidaksetiaan anggota DPR RI terhadap ideologi bangsa, tertulis pada pasal 7 RUU HIP poin 1,2 dan 3. Pada poin 2 Pancasila disederhanakan menjadi trisila (sosio nasionalisme, sosio demokrasi dan ketuhanan yang berkebudayaan). Pada poin 3. Trisila kemudian terkristalisasi menjadi ekasila (gotong royong).
"Kelima butir pada Pancasila tidak boleh disederhanakan dikarenakan kelimanya merupakan satu keterikatan yang saling melengkapi. Jadi menyederhanakan Pancasila menjadi Trisila hingga Ekasila adalah bentuk kebobrokan dan saya anggap telah menghianati nilai dasar dari Pancasila," ungkap dalam rilisnya, Kamis (18/6/2020).
Bogin wj juga mengecam keras tidak dimasukkannya TAP MPR No. 25 tahun 1966 pada RUU Haluan Ideologi Pancasila tersebut. Kejanggalan lain dari RUU Haluan Ideologi Pancasila adalah tidak dicantumkannya TAP MPR No. 25 tahun 1966.
"Hal ini bisa memicu konflik antar anak bangsa dikarenakan TAP MPR tersebut adalah benteng Indonesia dari hantu PKI yang menghianati bangsa ini," ujarnya.
PP KOPMA meminta pemerintah dalam hal ini presiden Joko Widodo untuk tidak menerima RUU tersebut.
"Kami PP KOPMA KIWAL meminta Presiden Joko Widodo selaku kepala Negara dan Pemerintahan untuk menolak RUU tersebut karena kami nilai akan memberikan angin segar kepada orang – orang yang ingin PKI kembali bangkit dan Kami menegaskan bahwa PP KOPMA KIWAL tidak akan tinggal diam dan akan mengkonsolidasikan gerakan penolakan RUU tersebut ke seluruh organ-organ dan seluruh rakyat dan mahasiswa Indonesia," tegasnya.
Tambahnya, Jika pembahasan RUU tersebut tidak dihentikan, maka PP KOPMA mengkonsolidasikan gerakan nasional penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila dan memberi mosi tidak percaya kepada DPR RI dan juga pemerintah Indonesia.
Sekedar diketahui bahwa pembahasan RUU Haluan Ideologi Negara telah ramai ditolak oleh berbagai elemen, tokoh masyarakat & OKP seperti MUI dan juga Muhammadiyah.
