terkini

Iklan Film

Ketika Nama “Heboh” Menjadi Pelaris Usaha Kuliner

Lidinews
Rabu, 7/01/2020 10:03:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:43:36Z
Foto: YouTube.com

Sumenep, LidiNews.com - Ada banyak teknik atau kiat untuk memajukan bisnis. Salah satunya ialah memberi nama usaha dengan nama yang heboh, glamour serta tak lazim. Nama-nama semacam ini berlaku untuk semua bidang usaha tanpa terkecuali usaha kuliner.

Tidak dimungkiri nama-nama heboh yang dicantumkan pada satu bisnis kuliner ditujukan untuk menarik minat pelanggan. Paling tidak mereka lebih tertarik karena namanya unik dan mengundang rasa ingin tahu yang besar.

Faktanya ialah usaha makanan yang memiliki nama heboh di awal kemunculannya pasti banyak pelanggan yang datang. Sedangkan untuk selanjutnya tergantung makanan yang disajikan, jika lezat dan murah maka pelanggan tetap berdatangan atau sebaliknya.


Bisnis Makanan Dengan Menjual Nama Sangat Potensional

Bisnis makanan baik modern maupun tradisional yang dijual dengan nama unik memang menjadi strategi marketing yang sangat bagus. Apalagi penyebarannya begitu cepat dengan adanya media sosial seperti Facebook, Twitter, instagram maupun Whatsapp.

Tentu peluang mendapatkan pelanggan sangat besar. Pasalnya telah terjadi ketertarikan massal akibat nama yang heboh, eksotis bahkan terkesan vulgar karena menyerempet ke hal-hal yang sejatinya tabu diucapkan apalagi dijadikan nama usaha makanan.

Karena alasan di atas tentu hal yang lumrah jika bermunculan pebisnis makanan nan baru dengan nama yang bikin “geleng kepala”. Bahkan usaha kuliner di Sumenep Madura juga mulai mengedepankan manajemen pasar semacam ini.

Terbukti dengan adanya nama-nama tenar sekelas Soto Selingkuh, Soto Mina Tongkeng, Bebek Mercon, Penthol Cinta, Bakso Lava, dan Mie Ayam Setan. Sedangkan yang terbaru adalah Rujak Janda yang disebut juga Rujak Syahrini.


Filosofi Nama “Heboh” Menjadi Pelaris Usaha Kuliner

Pernah mendengar kalimat iklan ”Kesan Pertama Begitu Menggoda Selanjutnya Terserah Anda?”. Mungkin usahawan kuliner utamanya di Sumenep mencoba menerapkan konsep persuasif semacam ini sehingga muncul nama-nama usaha kuliner yang heboh.

Terkadang pelanggan datang karena memang ingin melihat dan merasakan kesesuaian antara nama yang diusung dengan kuliner yang dihidangkan. Jika hanya menjadi pemanis nama saja tentu mereka akan kecewa.

Sebaliknya jika memang ada kesesuaian dan hubungan yang unik tentu ada kemungkinan pelanggan kembali untuk menjadikan warung, restoran, losmen dan selainnya sebagai langganan.


Rujak Syahrini, Usaha Kuliner dengan Nama Heboh yang Viral

Terkait narasi argumentatif di atas ada fakta menarik yang perlu diulas sekalipun dengan sangat sederhana. Yaitu munculnya usaha kuliner di Sumenep yang heboh karena namanya unik serta mengundang keingintahuan masyarakat.

Namanya adalah Rujak Syahrini yang berada di satu kecamatan di Kabupatan Sumenep Madura. Tentu bukan berarti si penjual adalah artis Syahrini, tetapi dari foto dan video yang beredar (katanya sih) memang mirip dengan pelantun lagu “Maju Mundur Cantik” tersebut.

Usaha Rujak Syahrini viral karena diunggah di Facebook oleh sebuah akun. Sehingga masyarakat penasaran bahkan saling share postingan ke akun lain. Efeknya luar biasa karena ternyata banyak yang mendatangi lokasi sekadar ingin tahu tentang Rujak Syahrini.

Bagi si penjual sendiri tentu ini bisa menjadi “rezeki’ yang luar biasa bahkan dari segi profit tidak akan ditemukan sama dengan hari-hari lainnya. Usaha kuliner menjadi progresif akibat popularitas nama yang mengundang “tanda tanya”.

Itulah narasi hubungan nama heboh dengan progresifitas usaha kuliner. Tentu harapan usaha tidak hanya tinggal nama tetapi makanan yang terhidang memang sesuai dengan asa yaitu lezat dan murah atau minimal sesuai dengan nama keren yang kadung digaungkan.

Penulis :Ags

Image: Youtube.com
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketika Nama “Heboh” Menjadi Pelaris Usaha Kuliner

Iklan

Pasang Iklan Di Sini Close x Kode Iklan Di Sini Broo