Medan, Lidinews.com - Rabu, 8 Juli 2020. Maraknya kasus kejahatan di kota Medan akhir akhir ini menuai respon dari masyarakat luas khususnya masyarakat kota medan itu sendiri.
Hal itu senada dengan apa ya di sampaikan oleh Alipkan selaku ketua umum Rumah Aspirasi Muda Indonesia (RAMI) di kediamannya jln. Karya Uasih Medan Johor, 7 Juli 2020 kemarin.
Beliau menganggap bahwa Kapolrestabes Kota Medan yang tengah di emban oleh Kombes Riko Sunarko tidak benar benar bekerja maksimal.
Berkaca dari kasus pencurian unit sepeda motor dan beberapa kg bahan baku sembako berupa beras yang tengah trending di sosial media atas dorongan para aktivis kota medan
Pencurian itu terjadi pada pukul 03.00WIB tgl 02 Juli 2020 di Pondok Pesantren Tahfiz Qur'an Yatim Duafha Nur ZAM ZAM Jl. Advokat IV Marendal. Menurut penjelasan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bapak Abdul Hakim Siregar yang di Publikasi pada sabtu, 4 Juli 2020 oleh Lidinews.com
Marah dan kekecewaan itu di sampaikan dari beberapa aktivis dan tokoh lintas agama, Khususnya RAM Indonesia.
Alipkan menyayangkan insiden itu, terlebih insiden itu terjadi di dalam pondok pesantren yang memelihara yatim dan dhuafa.
Sebagai salah satu alumni dari pondok pesantren, Alipkan menunjukkan rasa kekecewaan nya dengan pertemuan pengurus RAM Indonesia dengan menyatakan sikap sebagai berikut.
Menduga, Kombes Riko Sunarko sebagai pengaman dan mulusnya kepentingan politik pada pasangan calon wali kota Medan tertentu, hal ini sangat bertentangan dengan UU Kepolisian RI Nomor 2 pasal 28.
Meminta, di copot nya Kombes Riko Sunarko dari Kapolrestabes Kota Medan sebab tidak bekerja maksimal dalam memelihara rasa aman dan ketertiban masyarakat serta melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat. yang di atur dalam UU Kepolisian RI Nomor 2 pasal 13 dan 14.
Dengan ini, kami RUMAH ASPIRASI MUDA INDONESIA menyampaikan mosi tidak percaya pada Kapolrestabes Kota Medan, (Kombes Riko Sunarko). Tutupnya.
Kontributor. Fadilah
Editor: Mayldo
