terkini

Iklan Podcast

Perempuan Dalam Perjuangan Bung Karno, Perempuan Sangat Berkontribusi Bagi NKRI

Lidinews
Selasa, 7/04/2023 08:46:00 AM WIB Last Updated 2023-07-04T01:46:42Z
Penulis : Adelia Kudadiri
Ketua Gerakan Peduli Peran Perempuan
Gambar : Perempuan Dalam Perjuangan Bung Karno, Perempuan Sangat Berkontribusi Bagi NKRI. Lidinews.id



Lidinews.id - Membahas mengenai perempuan pada zaman dahulu, dalam konteks sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia.

Menekankan bahwa perempuan harus memiliki derajat yang sama dengan laki - laki dan saling mengisi satu dengan yang lain tanpa harus menyalahi kodratnya masing - masing.

Mengulas mengenai perjalanan perempuan di zaman awal adanya manusia dari jaman berburu dan meramu hingga munculnya peradaban modern. Dalam diskusi ini menjelaskan, melihat perempuan secara garis besar hanya lebih sebagai kaum yang diperdayaka, bukan sebagai kaum yang memiliki derajat setara dengan kaum laki - laki
Dimana matriachat ini keturunan yang mewariskan pada hukum keibuan, dan ptriachat ialah hukum perbapakan.

Soekarno juga beranggapan bahwa melihat kodrat ilahi hukum patriachat merupakan hukum yang paling pas, akan tetapi perlu di hindari adalah perbudakan dan penistaan terhadap kau perempuan.

Sukarno menyadari bahwa untuk mewujudkan kemerdekaan nasional tak mungkin dicapai tanpa adanya keterlibatan perempuan di dalamnya, dan untuk mengisi kemerdekaan pun tetap tak dapat diwujudkan tanpa perjuangan dan peran perempuan.

Dalam buku  Sarinah, yang diterbitkan pada 1947, problem perempuan yang dituliskan Sukarno adalah bagaimana aktivitas perempuan seharusnya mengisi perjuangan mewujudkan Republik yang merdeka dan adanya kondisi terjadinya eksploitasi dan penindasan terhadap perempuan .

Berbicara mengenai pergerakan kaum perempuan yang di awali dengan kondisi" yang mana perempuan sebagai kaum yang selalu di tindas oleh laki - laki.

Tingkat pertama, pergerakan perempuan masih urusan dalam rumah tangga, tidak di singgung dengan perbandingan hak laki" di dalamnya.

Tingkat kedua, tidak hanya becerita hal-hal menyempurnakan peran perempuan akan tetapi lebih upaya menuntut kesetaraan hak dan derajat dengan kaum laki - laki.

Tingkatan Ketiga, sudah mulai berubah , tingkatan ketiga ini merupakan tingkatan yang mana permpuan dan laki - laki sudah berjuang saling bahu membahu, yang mana laki" dan perempuan itu sama - sama sejahtera dan merdeka.

Soekarno lebih bercerita mengenai sarinah dalam perjuangan republik Indonesia. Soekarno mengatakan bahwa hanya dengan perjuangan sosialisme kaum perempuan dapat tertolong sehingga permpuan harus ikut dalam upaya mencapai sosialisme tersebut.

Tantangan yang menjadikan perempuan sekarang takut atau tidak berani dalam menyampaikan aspirasi ialah dalam diskusi ini beberapa kader menyatakan, bahwa banyaknya hambatan peran perempuan saat ini dengan poin poin sebagai berikut ;

1. Hidup di lingkungan patriarki dan Cuek terhadap lingkungan (Sarinah Adel)
2. Tidak berani berbicara( Sarinah Atika)
3. Kurang nya percaya diri (Sarinah Etih)
4. Gengsi untuk menunjukkan kemampuan nya( Bung Rendi)
5.  perempuan" sudah banyak dikalangan kaum muda salah satu nya yang salah menggunakan gadget yang terpengaruh buruk, akibat tidak adan control dalam pemakaian (Bung iklas)
6. Ketidakadilan secara biologis, akibat perempuan mengandung dan menyusui, hal itu yang mungkin banyak kaum perempuan susah untuk menjadi pemimpin. (Sarinah Fadilah)
7. Belum memahami lebih dalam peran perempuan saat ini,dan butuh juga dorongan semngat dari kaum laki" (Bung Ilham)
8. Rasa egois yang membuat kaum perempuan tidak bisa adil dalam memilah apapun (Bung Agus)

Soekarno berharap, baik itu faminisme dan sosialisme, persatu padulah dan bukan saling menentang satu dengan yang lain demi kepentingan perjuangan untuk republik indonesia.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Perempuan Dalam Perjuangan Bung Karno, Perempuan Sangat Berkontribusi Bagi NKRI

Iklan