SAJAK CINTA DARI TIMUR:
AKU, KAU, DAN RINDU OLEH IMAM WAHYUDI
Karya: Imam Wahyudi
Entah siapa yang memulai rindu, kamu atau diriku.
Dan entah siapa yang merasakan rindu dirimu kah atau diriku.
Apakah rindu itu ada karna ada sebuah hasrat ingin bertemu.
Atau kah rindu itu ada karna ada sebuah cinta yang ingin bertemu.
Jika hanya sebatas hasrat ingin bertemu maka rindu itu akan seketika sirna dengan sendirinya ketika masa dan waktunya telah tiba.
Tetapi jika cinta yang ingin bertemu dengan hasrat untuk bertemu cintanya.
Maka rindu itu akan selalu ada.
Walau dunia berkata ia tak lagi ada.
Jujur ketika kau pergi aku bergelinangkan air mata.
Tetapi aku berkata bergelinanglah kau air mata.
Bergelianglah sebanyak yang kau mau.
Karna aku parcaya air mata yang dulu bergelinang akan berganti senyum yang indah ketika suatu saat kita kan bertemu.
Banyak orang berkata rindu itu berat
Tapi bagi ku rindu itu adalah karunia.
Yang telah di cipta.
Agar dua buah insan semakin mencinta.
Aku tak pernah takut untuk merindu.
Karna aku yakin semakin aku merindu.
adalah tanda bahwa aku cinta akan dirimu.
Jika iya rindu adalah tanda bahwa aku cinta akan dirimu.
Maka buatlah aku semakin merindu.
Agar aku yakin bahwa ada cinta yang telah aku nanti.
Walau waktu memberi jawaban yang tak pasti.
Sulawesi Tenggara, 19 Desember 2019
